Menyembah Berhala

Orang-orang pada umumnya tidak
mengetahui cara menggunakan kecekapan berpikirnya, bahkan
sebaliknya dibesarkan sebagai penghafal tanpa memikirkan
makna yang dibacanya. Kerananya, mereka tidak mau atau tidak suka untuk terlibat dalam apapun yang memerlukan pemikiran yang mendalam. Oleh karena ini, mereka berperilaku mengikuti lingkungan mereka, mengikuti kabar angin dan
meniru-niru perbuatan orang lain.

Sebagai akibatnya, setiap orang menyembah berhalanya! Sejak usia yang sangat muda, kita telah terkongkong oleh keyakinan bahwa apapun yang dilakukan orang dewasa di sekitar kita mesti lah benar, dan kerananya kita pun melakukan hal yang sama; kita mengambil nilai-nilai mereka menjadi milik kita. Nilai-nilai ini kemudian
menyeret kita sehingga kita mempunyai anggapan yang sama
sekali bertentangan dengan realiti.

Tersekat kita di dalam kepompong yang dijalin oleh khayalan dan membuat kita berpikir: 

‘Mengapa aku mesti menghabiskan masa hidupku untuk menyembah Tuhan apabila aku dapat melakukan hal yang baik di kemudian hari dan mendapatkan pertolonganNya untuk meloloskan diri?’

Pikiran semacam ini merupakan andaian2 yang tidak benar yang didasarkan pada informasi palsu yang diperoleh melalui pengkondisian2 yang tidak berdasar! Al-Qur’an merujuk kepada orang-orang ini sebagai:

Mereka hanya mengikuti andaian dan keinginan ego [mereka](meskipun) ilmu mengenai Realiti
benar-benar telah datang kepada mereka dari Rabb mereka (realiti) Nama-nama yang menyusun
esensi mereka).” (Al-Qur’an 53:23)

“Dan mereka tidak memiliki ilmu tentangnya.Mereka hanya mengikuti anggapan , dan sungguh, anggapan  tidak akan pernah mencerminkan kebenaran.” (Al-Qur’an 53:28)

Dan anggapan kalian tentang Rabb kalian telahmembawa kalian kepada kehancuran, dan menjadikan kalian termasuk orang-orang yang
merugi.” (Al-Qur’an 41:23)

Sungguh, tidak ada apapun yang dapat mengganti kerugian yang disebabkan oleh pengkondisian-pengkondisian yang tidak benar!
Kita membatasi diri sendiri kepada tubuh fisik dan menganggap adanya sosok Tuhan di langit dan kemudian
berusaha menyembahnya dengan pribadi jasmaniah ini!

Kita menjadi bingung terhadap sosok Tuhan ini, kita menilai dan mengkritiknya, bahkan lebih sering menyalahkannya karena melakukan hal-hal yang tidak selari dengan kehendak kita… Kita hampir tidak menyadari bahwa sosok Tuhan semacam ini tidak pernah ada sama sekali! Kita tidak pernah mendengar pesan Nabi Muhammad (saw) bahwa sosok Tuhan seperti ini tidak pernah ada. Sebagai akibatnya, kita melanjutkan hidup kita dengan membuat kesalahan-kesalahan yang tidak dapat diubah.

Seandainya kita membayangkan letak manusia di Bumi, dan memikirkan kehidupan dan lokasi seorang manusia di muka bumi… Jika ada sosok Tuhan sebesar Bumi ini, dimanakah letak manusia ini terhadap Tuhan? Sekarang
fikirkan tentang Matahari, yang besarnya satu juta tiga ratus
tigabelas ribu kali lebih besar dibandingkan Bumi…Dimanakah letak Bumi terhadap Matahari?
Berapakah ukuran seorang manusia dibanding Matahari?
Mungkin seperti sebuah kromosom di dalam sel dibanding seluruh tubuh manusia. Dan dimanakah letak Matahari di dalam galaksi yang mencakup 400 kita  bintang seperti
Matahari? Jika galaksi yang meliputi 400 juta bintang ini
adalah ‘Tuhan’, dimanakah letak Matahari terhadap mahluk
besar ini?

Sekarang, mari kita bayangkan Matahari, sedang menyembah tuhan-galaksi ini, dengan mempertuhankannya dan mengagungkanNya, atau mengingkari, membenci dan
memarahinya. Apa pengaruhnya, jika pun ada? Dan dimanakah letak seorang manusia dibanding tuhan-
galaksi yang sangat besar ini? Mari kita merenungkannya dengan perhatian serius… Karena jika kita boleh melihat hal yang bukan-bukan dari gambaran ini, kita dapat
memahami bahwa doa bukanlah sebuah praktis  persembahan, yang dilakukan untuk Tuhan eksternal
agar tercatat dalam kitab-kitab kebaikannya!

Orang-orang yang bijak dan tercerahkan di masa lampau
mengatakan:

Allah tidak memerlukan doa-doa kalian! Kalian lah yang memerlukan, jika kalian ingin menjamin masa
depan kalian. Sungguh, bukan Allah yang memerlukan doa-doa Anda
melainkan Anda! Doa adalah untuk Anda!

Jika kita kurang mementingkan doa, kita telah menindas  diri kita sendiri karena tidak memperkayanya dengan Ciri Ciri  dan kekuatan-kekuatan tak-terhitung dengan sepantasnya.

Mengenal dan menyingkap diri esensi Anda, dengan menemukan potensi intrinsik tak-hingga Anda dan memungkinkan Anda untuk hidup kekal dalam suasana surgawi, akan bergantung pada aktiviti-aktiviti ini.

Anda harus menjalankan amalan-amalan ini untuk diri anda sendiri, untuk kebaikan Anda sendiri…
Jika tidak demikian, satu-satunya yang akan rugi adalah
diri Anda sendiri, karena tidak ada sosok Tuhan di luar sana yang dengannya Anda dapat mencari muka!

Waspadalah:
Jika dengan mengatakan ‘tidak ada Tuhan di luar sana’ Anda meninggalkan semua amalan dan doa-doa Anda, Anda akan mendatangkan kerugian yang sangat
besar. Karena amalan-amalan itu merupakan keharusan untuk kepentingan masa depan Anda, dan jangan pernah diabaikan. Satu-satunya pemahaman yang keliru yang mesti dibetulkan adalah bahwa doa-doa dan amalan- amalan itu tidak ditujukan untuk sosok Tuhan eksternal dengan maksud mendapatkan pertolongannya,
melainkan untuk diri Anda sendiri dan untuk masa depan Anda!



Comments

Popular posts from this blog

Gallstones dalam Hati & Pundi Hempedu - Punca utama penyakit KRONIK yang amat jarang diceritakan dan cara MUDAH Untuk mengeluarkannya.

Cara mudah cuci kolon & usus kecil (small intestine)

"Reverse Kidney Stage" anda melalui Plan Pemakanan yang komprehensif.