Cabaran pemahaman kita disebabkan Halangan Bahasa & limitasi Otak

“Dan siapa pun yang buta di sini [kehidupan dunia] akan buta pula di Akhirat…” (Al-Qur’an 17: 72)

Nabi Muhammad SAW mengatakan:

“Keadaan saat kau hidup akan menentukan keadaan saat kau mati. Keadaan saat engkau berubah dimensi-dimensi, adalah keadaan yang akan engkau lanjutkan keberadaanmu selamanya, di Akhirat.” 

Tirai terbesar yang menutupi kesadaran kita adalah ‘tirai kata-kata’. Kata-kata, atau label-label, atau gambar-gambar yang terhubung dengannya dalam fikiran kita, telah
membutakan kita untuk mencapai pemahaman sejati terhadap
realiti.

Dengan mengidentifikasi gambar-gambar yang terhubung dengan kata-kata tertentu dalam fikiran kita, dan meyakininya sebagai kebenaran, kita berhenti untuk mencari lebih jauh, dan kerananya merintangi kita untuk melihat realiti sebenar.

Sebagai akibatnya, dunia kita makin lama menjadi semakin kecil.

Seluruh hidup kita menjadi terpusat pada pemenuhan keperluan dan keinginan-keinginan. Hidup kita terhad oleh apa-apa yang kita makan, minum, beli serta miliki dan menjadi terikat pada hal-hal yang mendasar dan primitif.

Satu-satunya realiti kita hanyalah dunia material dan urusan jasmani.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, waktu yang kita jalani di dunia material ini hanya sekejap dibanding kehidupan kemudian yang menanti kita.

Para penduduk dimensi-dimensi makro sangatlah besar dan beragam, namun secara kolektif kita melabel
semuanya sebagai ‘malaikat’. Dalam kenyataannya, mereka adalah makhluk-makhluk dari bidang-bidang
kesedaran yang lebih tinggi.

Jika kita tak mengenali kebenaran ini sekarang, kita tak mempunyai kesempatan lagi untuk mengenalinya di masa yang akan datang.

Sebagaimana komponen-komponen tubuh memiliki fungsinya masing-masing, setiap organisme memiliki misi dan fungsi yang unik. Sebagaimana tubuh astral, dalam tubuh fizik kita, memiliki kesedaran dan misi, di bidang makro pun ada
makhluk-makhluk sedar dengan misinya yang unik.

Jika matahari memerlukan 255 juta tahun untuk mengitari Bimasakti, maka matahari hanya berumur 8 tahun karena baru mengitari Bimasakti sebanyak 8 kali selama
hidupnya.Kerana kita berjarak 32,000 tahun cahaya dari pusat Bimasakti, atau ‘jantung’nya mahluk Galaktik ini, kita tidak lebih hanyalah sebuah elektron di salah satu kulit permukaan galaktika ini, selain ada jutaan  elektron lainnya!
Seperti halnya kita, mereka lahir, tumbuh, dan mati. Dan seperti kita, mereka tidak ‘lenyap’ dengan kematian, kerana bagi makhluk-makhluk berkesadaran, kematian hanyalah sebuah peralihan dimensi.

Dipandang dari sisi ini, betapa sia-sianya merasa gembira dengan apa yang kita peroleh, atau merasa sedih
kerana kehilangan sesuatu di dunia ini. Sebagaimana tak berharganya apa yang kita peroleh dan miliki dalam mimpi, begitu pula dengan kepemilikan duniawi bagi kehidupan akhirat. Jika kita tak ingin kematian kita membangunkan kita dari dunia mimpi ini menjadi realiti yang menyedihkan, kita mesti membangunkan diri kita sendiri dari penyangkalan kita saat ini juga, dan mulai membangun dunia nyata kita berdasarkan pengetahuan nyata.

Betapa pentingnya kita memahami tempat dan struktur kita dalam dunia mikro dan makro tak hingga ini. Betapa pentingnya kita mencapai pemahaman ini agar tidak mati
seperti jutaan orang yang meninggal tanpa faham menaklukan dirinya sendiri… Mereka yang melihat kebenaran akan memandang kepada yang buta akan kebenaran dan akan berkata “satu lagi telah meninggal”, bagai daun yang gugur dari rantingnya, kepergian kita tak bermakna apa-apa bagi jagat ini.

Maka berhentilah membuang waktu dan energi kita pada hal-hal yang pada akhirnya akan berpisah dengan kita. Mari memulakan hidup dengan kesedaran bahwa apa yang
kita miliki, apa yang kita cintai, dan semua harta duniawi akan kita tinggalkan ketika kita melanjutkan perjalanan kita ke dimensi berikutnya.

Mari kumpulkan lebih banyak apa yang akan menerangi perjalanan kita ke depan; tingkatkan ilmu kita,
tingkatkan kesedaran kita dan tingkatkan frekuensi energi getaran kita.

Kini kita telah menyadari keadaan-keadaan material yang lebih tinggi, atau Alam Malaikat (Malakut), mari sekarang kita jelajahi Alam Kekuasaan Agung (Jabarut).



Comments

Popular posts from this blog

Gallstones dalam Hati & Pundi Hempedu - Punca utama penyakit KRONIK yang amat jarang diceritakan dan cara MUDAH Untuk mengeluarkannya.

Cara mudah cuci kolon & usus kecil (small intestine)

"Reverse Kidney Stage" anda melalui Plan Pemakanan yang komprehensif.