Kenali Diri

MANUSIA ITU TIDUR; KETIKA MATI BARU MEREKA BANGUN!
Rasulullah Muhammad SAW memberikan pernyataan berikut:
‘Semua orang tidur; dan hanya bangun ketika mereka mati!’
Sekarang, tolong perhatikan kalimat ini!
Di dalam kalimat ini, tidak ada batasan ataupun pengecualian.
Ketika membaca atau mendengar pernyataan di atas, hal pertama yang harus dipikirkan adalah: Apakah kalimat ini memiliki batasan atau tidak?
Beliau mengatakan, ‘Orang-orang sedang tidur!’
Beliau tidak melakukan perbedaan apakah mereka itu berkulit putih atau hitam, Arab atau Melayu, kaya atau miskin, tak berpendidikan atau berpendidikan, bodoh atau pintar.
Siapapun mereka, bagaimanapun cara hidup mereka, di lingkungan bagaimanapun mereka tinggal, atau dari bangsa manapun mereka berasal; semuanya sedang tidur. Namun, kepada faktor apa beliau menghubungkan proses bangunnya?
Kalimat sambungannya dari yang Rasulullah Muhammad SAW sampaikan di atas adalah:
‘Mereka bangun ketika mereka mati!’
Lebih jauh lagi, Beliau membuat pernyataan lain mengenai masalah ini:
‘Mati lah sebelum kematianmu’, sehingga Anda dapat bangun dari tidur Anda.
Ada dua jenis kematian:
Yang pertama adalah kematian fisik. Ini adalah keadaan dimana aktiviti otak Anda berhenti tanpa kendali dari kehendak Anda, dan sebagai akibatnya, semua fungsi yang terhubung dengan tubuh Anda berhenti.
Jadi, apa itu kematian?
Kematian adalah peristiwa yang semua orang akan rasakan!
Qur’an Suci menyatakan hal itu:
“Setiap diri (pikiran, pengetahuan, dan perwujudan kesadaran) akan merasakan kematian (kehidupan tanpa tubuh biologis) …” [3. Ali Imran:185]
Arti sebenarnya adalah bahwa yang namanya ‘jiwa’ itu tidak akan mati. Namun, ada kejadian yang namanya ‘merasakan kematian’ bagi setiap ‘jiwa’.
Bagian diri Anda yang disebut sebagai jiwa tidak akan pernah mati ataupun lenyap, karena hal itu benar-benar mustahil! Karena alasan inilah jiwa tak pernah mati. Namun dengan mengalami dan merasakan peristiwa yang disebut kematian, jiwa beralih ke dalam dimensi baru yang lain!
Tubuh fisik, di sisi lain, berhenti berfungsi dan karenanya hancur.
Ketika tubuh fisik berhenti berfungsi, apakah semua kebiasaan yang sebelumnya Anda lakukan dengan tubuh fisik anda akan lenyap juga? Jawabannya adalah tidak!
Kebiasaan dan nilai-nilai pikiran dari kesadaran apapun yang dipakai selama masa tubuh fisik akan terus berlanjut beserta prinsip-prinsipnya. Dengan kata lain, meskipun tak memiliki tubuh biologis, kesadaran akan selalu hidup di dalam tubuh ruh, yakni tubuh radian yang memiliki kewaspadaan penuh.
Karena jiwa, atau kata lainnya kesadaran, telah menerapkan metod-metod ini selama masa hidup biologisnya, ia tidak akan boleh membebaskan dirinya dari batasan-batasan ini sejak ia mengalami kematian. Untuk alasan inilah, Rasulullah Muhammad SAW memberi kita ubat penolongnya, ‘mati sebelum kematian’.
Sebenarnya, ketika seseorang meninggal, setelah kematiannya ia tidak memiliki alternatif kecuali menghadapi segala akibat dari semua tindakan yang dijalaninya selama hidup di dunia.
Lalu, apa itu yang disebut tidur?
‘Tidur’ adalah keadaan dimana seseorang tidak lagi memiliki kendali atas kepemilikan (tanda-tanda) vitalnya secara sadar sesuai kehendaknya.
Ini adalah keadaan ketika orang yang bersangkutan tidak lagi mewujudkan aktiviti sedarnya. Karenanya, tidur merupakan keadaan dimana individu sama sekali tidak sedar dengan lingkungannya dan ia tidak dapat menilai ilmu dan kesadaran secara sepenuhnya.
Jika Anda tidak dapat mengenali sifat dari jiwa anda ketika di dunia dan tidak memahami prinsip-prinsip utama yang berhubungan dengan dimensi kesadaran Anda, maka keadaan tidur ini akan terus berlangsung secara abadi.
Tidur selamanya ini, keadaan yang sama sekali tak acuh dan tak mampu memahami kebenaran, akan terus berlanjut bahkan hingga akhir dunia, dan berlanjut hingga kekal.
Memiliki pikiran semacam ini, akan membuat orang tersebut selalu merasakan dirinya sebagai entiti individu, yang jelas-jelas menjadi bukti bahwa dia dalam kondisi tidur.
Ketika orang semacam ini beralih dimensi kehidupannya, ia akan menerima dirinya sebagai entiti individu bahkan setelah kematian menimpa dirinya, dan situasi ini memungkinkan dia untuk melanjutkan hidupnya sambil tetap ‘tidur’ hingga abadi. Dengan kata lain, ia akan melanjutkan hidupnya tanpa menyadari dan mengalami ‘Kebenaran’.
‘Mati lah sebelum kematian menjemputmu!’
Sebelum jiwa anda meninggalkan tubuh biologis anda secara kekal, beralihlah ke alam akhirat semata dengan menerima kenyataan bahwa kepribadian Anda sebenarnya tiada, sebab tingkat persepsi untuk memahami realiti ini tidak memadai.
Mengapa demikian? Sebab, jika anda tak mampu mengalami keadaan ‘Mati sebelum kematian’ maka Anda tidak akan boleh menyelesaikan masalah ini hanya dengan beralih dari tubuh biologi ke tubuh yang terdiri dari partikel-partikel cahaya. Peralihan begitu saja tidak akan memadai untuk boleh menyadari sifat sejati diri; kerananya, Anda sama sekali tidak sedar terhadap realiti diri sendiri. Ini berarti bahwa dengan transisi begitu saja, karakter anda menjadi tetap sedemikian rupa sehingga upaya untuk mencapai Realisasi-diri setelah kematian sama sekali mustahil.
Yang demikian ini karena segera setelah Anda beralih ke alam akhirat, otak Anda akan memiliki energi radian yang memiliki pola frekuensi otak semasa hidup sebelumnya di dunia. Karenanya, kapasitinya akan identik dengan yang Anda miliki di dunia sebelum Anda meninggal.
Apa pendapat saya mengenai kehidupan Anda sehari-hari di dunia ini?
Sebagai manusia, Anda sudah mengabdikan diri untuk dunia sehingga sangat sukar bagi Anda untuk meninggalkan kesenangan hidup di dunia yang sementara ini. Ini karena anda telah menipu diri sendiri dengan berpikir bahwa Anda terdiri dari tubuh fisik, sifat temperemental dan pengkondisian diri dengan kebiasaan. Inilah inti permasalahnnya.
Nilai-nilai yang melekatkan anda ke dunia ini, kebiasaan yang tak boleh Anda tinggalkan, masalah dunia yang anda kerjakan sehari-hari, dan perasaan takut akan kehilangan semua itu menunjukkan bahwa Anda sedang mengalami kesadaran di bawah ilusi total. Karenanya, rasa sakit dan penderitaan yang Anda alami akibat semua ikatan ini tidak lebih dari sebuah mimpi buruk.
Ini sangat serupa dengan mimpi buruk dimana Anda berhadapan dengan situasi yang melepaskan diri darinya merupakan hal yang mustahil, dan tak ada yang dapat Anda lakukan karena Anda sedang bermimpi!
Untuk sejenak, bayangkan bahwa Anda harus berhadapan dengan keadaan dimana Anda harus menyerahkan segala yang anda miliki dalam hidup Anda, termasuk semua yang Anda tak sanggup untuk berpisah dengannya, dan sebagai akibatnya Anda menjadi sangat tertekan.
Rasanya seperti ketika leher Anda dicekik kuat-kuat sehingga Anda tak boleh bernafas sama sekali. Anda akan merasakan penderitaan yang amat sangat dalam.
Sekarang, berpikirlah dengan cermat. Anda telah menghabiskan seluruh hidup Anda untuk menyembah berhala. Apapun yang Anda sembah telah menjadi realiti yang paling penting dalam hidup Anda. Dengan kata lain, berhala-berhala anda telah menjadi Tuhan Anda! Namun, kini anda menghadapi situasi yang lebih menantang. Anda mesti kehilangan semua itu untuk selama-lamanya. Walaupun pikiran Anda meyakini kebenaran realiti ini, akal logik Anda angan melawan balik karena takut kehilangan berhala-berhala ini.
Bayangkan situasi Anda pada saat kematian. Ini merupakan saat penderitaan yang nyata ketika anda merasakan sesuatu terjadi di dalam diri anda, yang mungkin dialami seperti sapu yang terbuat dari tangkai semak yang sedang ditarik dari dalam tubuh Anda.
Karena anda telah mencurahkan seluruh hidup anda untuk keinginan-keinginan duniawi dan aspirasi semacam itu, seluruh keberadaan Anda bergantung pada hal-hal ini. Namun, saat itu akhirnya akan tiba ketika anda melihat kebelakang dan melihat apa-apa yang tak dapat anda tinggalkan justeru meninggalkan anda. Tidak diragukan, penderitaan yang akan Anda alami pasti membuat Anda merasa tidak aman, seperti sebuah sapu yang terbuat dari semak, mencabik-cabik anda dari dalam. Dengan cara ini, Anda akan merasakan apa yang ada di dalam hingga ke seluruh tubuh Anda.
Jika Anda telah begitu kecanduan atau Anda telah memperturutkan hasrat-hasrat Anda sedemikian dalam, Anda pun tentunya akan merasakan sakitnya kehilangan mereka, dan perpisahan ini membuat Anda sangat tersiksa. Keadaan ini disebut mimpi buruk absolut.
Selama anda menderita karena perasaan perpisahan dan harapan, Anda tak kan pernah mampu untuk mencapai titik pengenalan diri.
Tentu saja, yang saya maksudkan bukan pengetahuan realisasi diri ini. Yang saya maksud adalah bahwa mengalami pengetahuan ini hanya boleh diperoleh melalui latihan.
Alasannya adalah bahwa apapun yang terjadi, pengetahuan ini tidak akan mencukupi untuk mensucikan manusia! Pengetahuan tidak akan pernah membuat hati manusia menjadi suci. Tidak akan pernah boleh menghilangkan ketidaksucian manusia!
Ilmu hanya menjadi alat yang berguna jika kita mengamalkannya!
Untuk boleh memahami misteri di sekitar isu realiti esensi Anda dan Al-Qur’an, Anda harus bersih dan suci, karena ayat berikut mengatakan:
‘Tidak menyentuhnya kecuali mereka yang tersucikan.’ (56. Al-Waqi'ah: 79)
Dari apa Anda mensucikan diri?
Anda menyucikan diri dari semua hubungan yang menimbulkan pengkondisian Anda, semua kebiasaan dan kecanduan yang merintangi Anda untuk boleh melihat kebenaran dan menyadari realiti Anda dan bahwa semua hasrat duniawi membuat Anda menjadi budaknya.
Semua itu membuat anda merasa sebagai seseorang yang memiliki kepribadian, padahal hanya akibat dari andaian andaian anda sendiri.
Namun, jika Anda tidak menerima diri sebagai sebuah kepribadian, maka tak satu pun dari semua itu akan berarti bagi Anda. Mereka itu tidak akan mempengaruhi Anda dan Anda tidak akan cemas ataupun merasa tertekan sedikitpun karena pikiran Anda tidak akan terpalingkan oleh sesuatu apapun bahkan walau untuk sekejap.
Kejadian atau masalah apapun yang Anda temui atau isu apapun yang merasuki pikiran Anda, anda adalah orang dengan mentaliti demikian.
Namun, Anda mestinya bukan individu semacam itu!  Anda bukanlah tubuh fisik yang dilihat dan disapa orang setiap hari.
Lalu siapa sebenarnya Anda?

Ahmed Hulusi

Comments

Popular posts from this blog

Gallstones dalam Hati & Pundi Hempedu - Punca utama penyakit KRONIK yang amat jarang diceritakan dan cara MUDAH Untuk mengeluarkannya.

Cara mudah cuci kolon & usus kecil (small intestine)

"Reverse Kidney Stage" anda melalui Plan Pemakanan yang komprehensif.