Maksud sebenar Zikir yang disalàh Tafsir
Zikir adalah hal yang paling bermanfaat yang dapat dilakukan seseorang di dunia ini.
Ramai yang menerjemahkan zikir sebagai mengingat Allah. Ia bukanlah tàfsiran yang tepat. Sebenarnya istilah mengingat Allah akan menambahkan kekeliruan kerana kita tiada pengalaman mengingat Allah, kerana Allah itu "laisakamislihisyaiun" iaitu tidak terfikir akal.Dibawah ini saya terangkan tujuan sebenar zikir.
1. Zikir meningkatkan kapasiti otak pada arah makna dari kata yang diulang-ulang.
2. Zikir memungkinkan energi radial yang memancar dari otak terunggah ke ruh, tubuh radial holografik, sehingga memperkuat tubuh rohani yang akan digunakan setelah kematian.
3. Jika dipraktikkan terus-menerus, zikir mengembangkan kapasiti
pemahaman otak berkaitan dengan makna kata-kata yang diulang-
ulang.
4. Zikir memungkinkan meraih keyakinan.
5. Zikir memungkinkan terungkai makna-makna agung.
Al-Qur'an menyatakan bahwa zikir merupakan amalan yang banyak dipuji, juga mengingatkan kepada mereka yang gagal untuk mengetahui pentingnya zikir.
“Dan barangsiapa dibutakan (dengan hal-hal ekternal) dari mengingat Yang Rahman (mengingat bahwa realiti esensinya tersusun dari Nama-nama Allah dan kerananya dari menjalani ketentuan-ketentuan ini), Kami angkat baginya Setan (khayalan, idea bahwa dirinya hanyalah tubuh dan bahwa hidup harus dijalani untuk mengejar kesenangan jasmaniah) dan (keyakinan) ini akan menjadi identiti yang (baru).
Dan sungguh, ini akan memalingkan mereka dari jalan (realiti) sedangkan mereka mengira bahwa mereka berada di jalan yang benar!” “Setan (kejasmanian; idea bahwa diri hanyalah tubuh fizik
belaka) telah menguasai mereka dan membuat mereka lupa akan Allah (realiti diri mereka yang telah diperingatkan kepada mereka, dan bahwa mereka akan meninggalkan tubuh mereka serta hidup kekal sebagai kesadaran yang terdiri dari Nama-nama Allah!).
Orang-orang (yang selalu menerima dorongan-dorongan setan dan mengira dirinya hanya tubuh fisik belaka) adalah sekutu setan. Perhatikanlah, sangat pasti, sekutu-sekutu Setan adalah orang-orang yang sangat rugi!”
“Hai orang-orang yang beriman! Banyak-banyaklah mengingat Allah!”
“Dan dia yang berpaling dari zikirKu (realiti sebenar yang telah Aku peringatkan), sungguh dia akan mengalami kehidupan yang sempit (terbatasi oleh kondisi-kondisi tubuh dan pikirannya), dan Kami akan membangkitkan dia sebagai
orang yang buta pada waktu Kiamat.”
“Maka ingatlah (zikir) Aku (renungkanlah); agar Aku
mengingat kalian. Dan bersyukurlah kepadaKu (evaluasi Aku) dan jangan mengingkari Aku (jangan mengingkari bahwa Aku menyusun esensi kalian dan esensi semua keberadaan).”
“Maka, jika hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang AKU, Aku benar-benar Qarib (sehampir batas pemahaman seseorang; ingat ayat Aku lebih dekat kepadamu ‘ daripada urat lehermu !) ’ Aku mengabulkan doa orang-orang yang
kembali kepadaku (ketika berdoa). Maka hendaklah mereka mendengar kepadaKu dan beriman kepadaKu agar mereka mencapai kematangan.”
“Baca dan sampaikanlah ilmu (Kitab) yang telah diwahyukan kepadamu, dan dirikanlah shalat... Sungguh,
shalat menjauhkan diri dari perbuatan tidak bermoral (berlebih-
lebihan kerana ikatan jasmaniah) dan perbuatan-perbuatan buruk
(apa-apa yang bertentangan dengan sunnatullah)... Sungguh, zikir
(mengingat) kepada Allah itu Akbar (memungkinkan seseorang
untuk mengalami Akbariyah - Keagungan Sebenarnya)! Allah
mengetahui keadaan kalian.”
Ketika Rasulullah ditanya, Amalan apa yang paling disukai di sisi Allah? Beliau menjelaskan pentingnya dzikir dengan kata-kata.
Abu Darda meriwayatkan: Rasulullah (saw) pernah bertanya kepada para sahabatnya: Haruskah aku katakan kepada kalian semua amal yang terbaik, amal saleh yang terbaik di mata Allah, yang akan meningkatkan status kalian di Akhirat, dan mengandung keutamaan yang lebih banyak dibanding memberikan emas dan perak untuk mengabdi kepada Allah atau ikut berjihad dan membunuh dan terbunuh di jalan Allah? Berzikir kepada Allah.
“Tidak ada yang lebih unggul dalam menyelamatkan murka Allah selain berzikir kepadaNya.”
Abu Sa'id meriwayatkan: Rasulullah (saw) ditanya, Hamba Allah yang manakah yang paling baik derajatnya di hadapan Allah pada Hari Kebangkitan? Beliau berkata: Orang-orang yang banyak mengingat Dia.
Aku berkata, Ya Rasulullah, bagaimana dengan pejuang di jalan Allah? Beliau menjawab, Meskipun dia membunuh orang-orang kafir dan musyrik dengan pedangnya hingga terbelah dan menjadi merah oleh darah mereka, sungguh orang yang berzikir lebih baik derajatnya dari dia.”
“...Seorang hamba HANYA boleh terlindungi dari Setan dengan
berzikir kepada Allah! ”
“Sebaik-baiknya hartamu adalah lidah yang sibuk berdzikir kepada Allah, hati yang bersyukur, dan pasangan yang mendukungmu dalam iman.”
Abu Musa meriwayatkan, Perumpamaan dari orang yang sibuk
berzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir adalah seperti
orang yang hidup dibanding orang yang mati.”
“Mengingat (berzikir kepada) Allah sebanyak yang kamu mahu,sehingga orang-orang menganggapmu gila atau tolol.”
“Sibukkan dirimu dengan berdzikir kepada Allah sebanyak mungkin sehingga orang-orang munafik mengatakan kamu melakukannya untuk menunjuk-nunjuk.”
Rasulullah (saw) mengatakan, Mereka yang “ mufarridun telah
unggul. Mereka bertanya, Siapakah mufarridun itu ya Rasulullah?,
Beliau berkata, Mereka yang sering mengingat Allah dan yang kepenatannya untuk berdzikir telah dihilangkan dari mereka sehingga
pada Hari Kebangkitan mereka ringan timbangannya.
Setan menempatkan mulutnya di hati anak Adam. Ketika dia berzikir, sang Setan menjauhinya. Segera setelah lalai dan berhenti berzikir, Setan menelan hatinya!”
Hadits ini secara simbolik menunjukkan bahwa, apabila seseorang sibuk berzikir, jin akan menjauh darinya dan tidak menghasutkan dan mengaburkan fikiran-fikirannya. Tapi apabila orang tersebut berhenti berzikir, jin mulai memanipulasi otak orang tersebut sesuka dia.
“Kebaikan paling besar yang diberikan Allah kepada hambanya
adalah inspirasi untuk berzikir kepadaNya.”
“Tidak ada amal yang lebih besar keutamaannya dibanding
berdzikir kepada Allah. ”
Tidak ada yang lebih menyedihkan penduduk Surga selain karena mereka menghabiskan waktu di dunia bukan untuk berzikir.”
“Orang yang tidak berdzikir kepada Allah akan terjauhkan dariiman.”
“Manusia akan merasakan penyesalan yang besar untuk setiap
saat yang dia habiskan bukan untuk mengingat Allah.”
“Jika sekelompok orang berkumpul dan berpisah tanpa mengingat
Allah, maka pertemuan itu akan menyebabkan penyesalan mereka pada Hari Kebangkitan!”
“Orang yang banyak mengingat Allah akan jauh dari kemunafikan!”
Hadits-hadits Rasulullah (saw) ini dan banyak lagi yang lainnya
merupakan peringatan bagi kita
Comments
Post a Comment